Sabtu, Januari 02, 2016

Pemandian Kendedes



Gerbang masuk lokasi pemandian

Libur mau usai, libur mau usai, hore, hore, hore . . . . . . . . . (harus pake lantunan nada lagunya Tasya yang libur telah tiba). Libur mau usai kok hore? Ya iyalah, kalo lagi musim liburan itu artinya saya gak ada pemasukan untuk menyambung hidup (maklum, pelaku guru tidak tetap). Ya, musim liburan pergantian tahun udah sampe dipenghujung. Bentar lagi anak sekoah akan berkutat dengan buku, jadwal sekolah, jadwal les, dan kegiatan rutin lainnya kayak ngerjain PR disekolah, nyontek (kebiasaan deh), dan lain-lain.
Sebelum liburan ini bener-bener habis, saya mau mengisi dengan olahraga santai sambi bersenang-senang bersama sanak saudara. Olahraga tersebut adalah berenang. Untuk wilayah kecamatan Lawang-Singosari pastinya gak akan asing sama tempat yang namanya Pemandian Kendedes. Kolam renang umum yang terletak di kecamatan Singosari ini buka setiap hari mulai pagi sampai sore, soalnya jarang ada orang yang mau renang malem hari.

Peta lokasi pemandian kendedes (sumber: Google Maps)

Air yang diambil dari sumber memberikan kesegaran tiada tanding, belum lagi didukung suasana yang adem ayem tentrem karena lokasi yang berada di tengah pemukiman warga dan sawah. Kicauan burung saat pagi hari, desahan dedaunan yang ditiup angin, serta riuh teriakan anak kecil yang dengan riangnya bermain air menjadi nilai lebih lokasi ini. Pemandian Kendedes menyediakan 3 koam renang, yaitu kolam renang untuk anak-anak, kolam untuk dewasa, dan yang paling seru tuh kolam kecil yang dilengkapi dengan seluncuran. Intinya gak kalah sama wahana air lain dengan harga yang jauh lebih mahal deh. Dengan biaya tiket masuk yang cukup murah, kita udah bisa menikmati suasana yang kalo Demian bilang tu "Sempurna".


Patung Ken Dedes yang menjadi icon lokasi (sumber: halomalang.com)

Kalo gak salah, pemandian ini dikelola oleh pihak Lanud Abd. Saleh Malang. Jadi yang memiliki sanak keluarga TNI-AU yang dinas di Lanud Abd. Saleh bisa mengurus untuk freepass masuk ke pemandian ini. Pengunjung gak usah khawatir masalah kebersihan lokasi pemandiaan, karena ada petugas kebersihan yang senantiasa membersihkan lokasi setiap harinya. Untuk airnya juga rutin diganti 2 kali seminggu. Jadi lokasi ini pas banget deh buat liburan bersama keluarga atau temen, bisa juga kalo pengen melepas penat dari rutinitas sehari-hari.

Suasana kolam renang (sumber: malingmalang.blogspot.com)


Niatnya mau seneng-seneng malah nggendong (-.-")







Jumat, Januari 01, 2016

Tahun 2016


Tadi malam seluruh dunia merayakan pergantian tahun Masehi yang ke-2016. Detik-detik menjelang pukul 00.00 pada tanggal 01 Januari 2016, suara tiupan terompet yang merambat melalui udara dengan cepat rambat sebesar 340 m/s sudah mulai bersahutan. Kilatan cahaya kembang api yang merambat dengan cepat rambat 3 x 108 m/s tak mau kalah meramai dari suara dari terompet yang menggema. Senda gurau bersama teman, keluarga, atau kerabat dekat menjadi salah satu ‘bumbu’ yang terasa saat saat menikmati saat-saat pergantian tahun. Ada pula yang melihat pemandangan tersebut sambil membakar jagung, ayam atau rumah (#Eh). Ada yang juga yang menikmatinya sambil diam termenung (jomblo ya???), ada pula yang sambil menggendong anak (anaknya tetangga) dan lain sebagainya.




Beberapa pemandangan yang diperoleh saat pergantian tahun Masehi

Melihat pemandangan seperti gambar diatas emang seru abis. Tapi pernah gak mbayangin berapa puluh atau bahkan ratus ribu yang dikeluarkan ‘hanya’ untuk melihat pemandangan kayak gitu? Gak inget besok harus beli bensin buat ngantor, belum lagi kalo pasangan minta d anterin belanja pas weekend, popok anak abis juga bro . . . . . busyet dah, anak tetangga ngapain pake dibeliin popok segala?
Oke deh, ayo coba kita itung secara kasar aja, berapa duit yang harus kita keluarin cuma buat bikin ‘kenyang’ mata kita. Kira-kira harga kembang api yang isinya lima ledakan tu sepuluh ribu rupiah, abis dalam 20 detik. Tapi kan jelas gak mungkin kita cuma beli satu? Minimal 10 lah buat dipake rame-rame sama keluarga atau temen-temen. Dah keliatan kan berapa ratus ribu yang dibakar trus meledak didepan mata kita? Itu belum termasuk kalo tetangga manas-manasin pake kembang api yang lebih bagus ya.
Sebenernya kalo kita mau ngadain acara kayak gitu dengan planning yang mantep, kita bisa ngirit pengeluaran. Cara pertama, pas ada yang bakar kembang api dideket rumah, kita teriak aja ke tetangga: “bakar lagi yang lebih bagus yuk” atau “ambilin lagi yang gede didalem”, sapa tau tetangga sebelah ada yang ngrasa ‘panas’ trus dia bakar kembang api yang lebih bagus lagi, lumayan kan dah irit pengeluaran buat kenyangin mata. Cara kedua (lebih rasional nih), kita ajak keluarga atau kerabat buat nonton pesta kembang api yang diadain sama pemerintah kota atau pengelola taman bermain. Jelas kita gak perlu ngeluarin doku buat beli kembang api, tapi bisa kita pake buat beli makanan kayak jagung atau ayam. Bakar . . . . .





Murah, rame, dan kenyang. Yang penting bisa kumpul sama keluarga atau temen-temen.




Rabu, Februari 18, 2009

KOMPONEN-KOMPONEN ELEKTRONIKA TUJUAN :


Menjelaskan dan mengetahui karakteristik dari setiap komponen elektronika baik yang
termasuk komponen pasif maupun komponen aktif.
Mengetahui cara menentukan atau menghitung besarnya nilai dari suatu jenis komponen
elektronika.

1. Komponen Pasif
Komponen pasif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya tidak memerlukan
sumber tegangan atau sumber arus tersendiri.
Adapun yang termasuk komponen pasif antara lain :
1.1.RESISTOR
Resistor adalah suatu komponen elektronika yang fungsinya untuk menghambat arus
listrik.
Resistor dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1.1.1. Resistor Tetap
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Resistor
memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/16 watt, 1/8 watt, ¼ watt, ½ watt
dsb.
Artinya resitor hanya dapat dioperasikan dengan daya maksimal sesuai dengan
kemampuan dayanya

Untuk mengetahui nilai hambatan suatu resistor dapat dilihat atau dibaca dari
warna yang tertera pada bagian luar badan resistor tersebut yang berupa gelang
warna.

Tabel Kode Warna Resistor
WARNA GELANG KE
1 DAN 2 3 4
Hitam 0 x 1 1%
Coklat 1 x 10 2%
Merah 2 x 100 2%
Jingga 3 x 1000 -
Kuning 4 x 10000 -
Hijau 5 x 100000 -
Biru 6 x 1000000 -
Ungu 7 x 10000000 -
Abu-abu 8 x 100000000 -
Putih 9 x 1000000000 -
Emas - x 0.1 5%
Perak - x 0.01 10%
Tidak Berwarna - - 20%

Keterangan untuk 4 band :
- Gelang ke-1 dan ke-2 menyatakan angka dari resistor tersebut.
- Gelang ke-3 menyatakan faktor pengali (banyaknya nol).
- Gelang ke-4 menyatakan toleransi.

Misalnya :
Resistor dengan warna : merah hitam kuning perak
Maka nilainya : 2 0 104 10%
Berarti nilai resistor tersebut adalah = 200.000 Ohm atau 200 Kohm dengan
toleransi sebesar 10%.
Range hambatan resistor tersebut adalah
= 200.000 ± 10%
= 10% x 200.000 = 20.000 Ohm
= 200.000 – 20.000 sampai 200.000 + 20.000
= 180.000 sampai 220.000 Ohm.

1.1.2. Resistor yang Tidak Tetap (Variabel)
Ialah resistor yang nilai hambatannya atau resistansinya dapat diubah-ubah.
Jenisnya antara lain : hambatan geser, trimpot dan potensiometer.
Yang banyak digunakan ialah trimpot dan potensimeter.
a. Potensiometer
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang telah tersedia. Potensiometer pada dasarnya sama dengan trimpot secara
fungsional.

b. Trimpot
Resistor yang nilai resistansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan menggunakan obeng. Untuk mengetahui nilai hambatan dari
suatu trimpot dapat dilihat dari angka yang tercantum pada badan trimpot
tersebut.

1.2.KAPASITOR
Kapasitor adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan
muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebut dengan kapasitansi atau kapasitas. Seperti halnya hambatan, kapasitor
dapat dibagi menjadi :
1.2.1. Kapasitor Tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas yang tetap.
Simbol Kapasitor Tetap :
Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan diantara
lempeng-lempeng logam yang disebut dielektrikum.
Dielektrikum tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas, polyester
ataupun film. Pada umumnya kapasitor yanng terbuat dari bahan diatas nilainya
kurang dari 1 mikrofarad (1mF).
Satuan kapasitor adalah Farad, dimana 1 farad = 103 mF = 106 mF = 109 nF =1012
pF.
Untuk mengetahui besarnya nilai kapasitas atau kapasitansi pada kapasitor dapat
dibaca melalui kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari 3 angka.
Angka pertama dan kedua menunjukkan angkaatau nilai, angka ketiga
menunjukkan faktor pengali atau jumlah nol, dan satuan yang digunakan ialah
pikofarad (pF).
Contoh :
Pada badan kapasitor tertulis angka 103 artinya nilai kapasitas dari kapasitor
tersebut adalah 10x103 pF = 10 x 1000 pF = 10nF = 0,01 mF.
Kapasitor tetap yang memiliki nilai lebih dari atau sama dengan 1mF adalah
kapasitor elektrolit (elco). Kapasitor ini memiliki polaritas (memiliki kutub positif
dan kutub negatif) dan biasa disebutkan tegangan kerjanya.
Misalnya : 100mF 16 V artinya elco memiliki kapasitas 100mF dan tegangan
kerjanya tidak boleh melebihi 16 volt.

1.2.2. Kapasitor Tidak Tetap
Kapasitor tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasitansi atau
kapasitas yang dapat diubah-ubah. Kapasitor ini terdiri dari :
a. Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan cara memutar
porosnya dengan obeng.

b. Variabel Capasitor (Varco)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan memutar poros
yang tersedia. (bentuk menyerupai potensiometer)
Simbol Varco :
1.3.DIODA (PN Junction)
Dioda merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik dan
tegangan pada satu arah saja. Bahan pokok untuk pembuatan dioda adalah Germanium
(Ge) dan Silikon/Silsilum (Si).
Dioda terdiri dari :
1.3.1. Dioda Kontak Titik
Dioda ini dipergunakan untuk mengubah frekuensi tinggi menjadi frekuensi
rendah.
Contoh tipe dari dioda ini misalnya; OA 70, OA 90 dan 1N 60.
Simbol Dioda Kontak Titik :
1.3.2. Dioda Hubungan
Dioda ini dapat mengalirkan arus atau tegangan yang besar hanya satu arah.
Dioda ini biasa digunakan untuk menyearahkan arus dan tegangan.
Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal, misalnya Dioda tipe
1N4001 ada 2 jenis yaitu yang berkapasitas 1A/50V dan 1A/100V.
Simbol dioda hubungan sama dengan simbol dioda kontak titik.
1.3.3. Dioda Zener
Dioda Zener adalah dioda yang bekerja pada daerah breakdown atau pada daerah
kerja reverse bias. Dioda ini banyak digunakan untuk pembatas tegangan.
Tipe dari dioda zener dibedakan oleh tegangan pembatasnya. Misalnya 12 V, ini
berarti dioda zener dapat membatasi tegangan yang lebih besar dari 12 V atau
menjadi 12 V.
Simbol Dioda Zener :

1.3.4. Dioda Pemancar Cahaya (LED)
LED adalah kepanjangan dari Light Emitting Diode (Dioda Pemancar Cahaya).
Dioda ini akan mengeluarkan cahaya bila diberi tegangan sebesar 1,8 V dengan
arus 1,5 mA. LED banyak digunakan sebagai lampu indikator dan peraga
(display).

1.4.TRANSFORMATOR
Transformator disingkat dengan Trafo. Trafo terdiri dari dua buah lilitan yaitu lilitan
primer dan lilitan skunder. Trafo bekerja berdasarkan sistem perubahan gaya medan listrik,
yang dapat digunakan untuk menaikan atau menurunkan tegangan listrik AC.


1.5.RELAY
Relay adalah saklar (switch) elektrik yang bekerja berdasarkan medan magnet. Relay
terdiri dari suatu lilitan dan switch mekanik. Switch mekanik akan bergerak jika ada arus
listrik yang mengalir melalui lilitan.
Susunan kontak pada relay adalah:
Normally Open : Relay akan menutup bila dialiri arus listrik.
Normally Close : Relay akan membuka bila dialiri arus listrik.
Changeover : Relay ini memiliki kontak tengah yang akan melepaskan diri dan
membuat kontak lainnya berhubungan.

2. KOMPONEN AKTIF
Komponen aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoperasiannya memerlukan
sumber arus atau sumber tegangan tersendiri.
Yang termasuk komponen aktif antara lain :
2.1.TRANSISTOR
Transistor memiliki dua jenis yaitu: Transistor Bipolar dan Transistor Unipolar.
Transistor Bipolar adalah transistor yang memiliki dua persambungan kutub.
Transistor Unipolar adalah transistor yang hanya memiliki satu buah persambungan kutub.
Transistor biasa terdiri dari 3 buah kaki yang masing-masing diberi nama: emitor, basis
dan kolektor.

Untuk mengetahui kaki-kaki transistor lebih mudah dengan melihat data book transistor
yang mencantumkan kaki-kaki transistor. Dan untuk mengetahui kaki-kaki transistor
dengan menggunakan multitester akan dibahas pada bab II.
Transistor unipolar adalah FET (Field Effect Transistor) yang terdiri dari JFET kanal N,
JFET kanal P, MOSFET kanal N, dan MOSFET kanal P.

2.2.THYRISTOR
Thyristor disebut juga dengan SCR ( Silicon Controlled Rectifier) dan banyak
digunakan sebagai saklar elektronik.
Thyristor ini akan bekerja atau menghantar arus listrik dari anoda ke katoda jika
pada kaki gate diberi arus kearah katoda, karenanya kaki gate harus diberi tegangan positif
terhadap katoda.
Pemberian tegangan ini akan menyulut thyristor, dan ketika tersulut thyristor akan tetap
menghantar. SCR akan terputus jika arus yang melalui anoda ke katoda menjadi kecil atau
gate pada SCR terhubung dengan ground.
2.3.TRANDUCER
Tranducer adalah pengoperasian kerja suatu rangkaian yang lebih mudah diukur atau
dikendalikan oleh besaran listrik, yaitu tegangan dan arus dimana terjadi perubahan dari
suatu besaran ke besaran lainnya.
Adapun komponen elektronika yang termasuk ke dalam tranducer ialah :
2.3.1. LDR (Light Dependent Resistance)
Yaitu resistor yang dapat berubah-ubah nilai resistansinya jika permukaannya
terkena cahaya. Kondisinya ialah jika terkena cahaya nilai resistansinya
kecil,sedangkan jika tidak terkena cahaya (kondisi gelap) maka nilai resistansinya
besar.

2.3.2. NTC (Negative Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
kecil dan sebaliknya bila temperaturnya makin rendah maka nilai resistansinya
semakin besar.

2.3.3. PTC (Positive Temperature Coeffisient)
Yaitu resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah sesuai dengan
temperatur terhadapnya. Jika temperaturnya makin tinggi maka nilai resistansinya
semakin besar sedangkan bila temperaturnya makin rendah maka nilai
resistansinya pun semakin kecil.
LED-Organik (OLED) Multi Warna

Teknologi LED

LED (Light Emitting Diode atau Light Emitting Device) merupakan piranti yang vital dalam teknologi electroluminescent seperti untuk aplikasi teknologi display (tampilan), sensor, dan lain-lainnya. Teknologi electroluminescent didasarkan pada konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh suatu piranti sebagai akibat dari adanya medan listrik yang diberikan kepadanya. Pada dekade terakhir ini telah diperoleh kemajuan yag menarik da
lam bidang desain piranti LED. Untuk teknologi tampilan, beberapa target yang ingin diperoleh bagi kepentingan produk industri adalah dapat dibuat tampilan yang luas / besar, fleksibel, murah dan dapat juga digunakan sebagai layar yang efisien untuk berbagai keperluan teknologi layar tampilan seperti komputer atau layar TV yang dapat ditempelkan pada dinding atau dapat digulung di dalam saku baju, dan lain-lain [1].

Dalam perkembangannya piranti LED telah dibuat dengan desain menggunakan bahan organik yang disebut dengan OLED (Organic Light Emitting Device). Sebagai contoh, para peneliti di perusahaan Kodak telah dapat men-desain OLED yang dapat menghasilkan pancaran cahaya dengan umur 6.000 jam secara terus menerus, sementara itu para peneliti di University of California at Santa Barbara, USA telah memperoleh kemajuan dengan desain piranti OLED yang dapat menghasilkan cahaya dengan umur 10.000 jam. Baru-baru ini para peneliti di Cambridge Display Technology Ltd., Inggris telah dapat men-desain piranti OLED yang berumur 12.000 jam [2]. Jika dalam teknologi sebelumnya jumlah warna dari cahaya yang dikeluarkan oleh piranti OLED hanya satu warna dalam desain piranti tersebut, maka dalam perkembangannya dalam satu desain piranti OLED dapat mengeluarkan cahaya dengan dua atau lebih warna. Fenomena ini diperoleh dengan membuat variasi tegangan listrik yang diberikan kepada piranti tersebut. Dengan demikian, piranti OLED memiliki prospek untuk menjadi piranti alternatif sebagaimana teknologi tampilan panel datar (flat-panel) yang didasarkan pada kristal cair (liquid crystal).

Desain Piranti OLED

Prinsip dari piranti electroluminescent secara garis besar adalah piranti yang dapat mengeluarkan / memancarkan cahaya dengan warna (panjang gelombang) tertentu jika diberikan kepadanya medan listrik. Bagian penting dari piranti OLED adalah lapisan tipis (thin film) yang tersusun dari molekul-molekul organik / polimer yang berfungsi sebagai emitter (pemancar) cahaya dan lapisan elektrode yang disusun secara sandwich seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 1. Thin film bahan organik tersebut dapat dimendapkan dengan teknik yang relatif sederhana seperti spin-coating, sementara itu untuk memendapkan lapisan elektrode digunakan teknik evaporation / sputtering. Lapisan elektrode dibuat dari bahan logam yang transparan (atau semi-transparan) seperti Indium Tin Oxide (ITO) atau aluminium (Al). Dengan sifat transparan ini memungkinkan cahaya yang dihasilkannya memancar keluar dari struktur piranti secara optimal. Gambar 1. Struktur piranti OLED satu warna.Mekanisme dari piranti OLED adalah jika pada elektrode diberikan medan listrik, fungsi kerja dari elektrode negatif (katode) tersebut akan turun yang menjadikan elektron - elektron dari katode bergerak menuju pita konduksi di bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya hole di pita valensi. Sementara itu elektrode bermuatan positif (anode) akan meng-injeksi hole untuk bergerak menuju pita valensi bahan organik. Dengan keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses rekombinasi elektron dan hole di dalam bahan organik. Pada waktu proses rekombinasi terjadi, elektron akan turun dan bersatu dengan hole sambil memberikan kelebihan energi sebesar hn dalam bentuk foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Skema dari proses rekombinasi elektron-hole dapat digambarkan sebagaimana pada Gambar 2. Dari struktur piranti OLED yang sederhana seperti di atas akan diperoleh satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu tergantung jenius bahan emitter yang dipergunakannya [3].


Gambar 2. Proses rekombinasi elektron-hole yang menghasilkan pancaran cahaya sebagai konsep dasar dari piranti OLED

Untuk piranti OLED yang dapat menghasilkan dua jenis pancaran warna cahaya, sebagai contohnya adalah piranti yang di-desain dengan menggunakan lapisan elektrode semi-transparan Mg-Al-ITO yang berfungsi sebagai lapisan untuk meng-injeksi elektron bagi pancaran warna Biru, demikian juga sebagai lapisan untuk meng-injeksi hole bagi pancaran warna Merah. Warna yang dihasilkan dari piranti tersebut dapat dirubah secara kontinyu dari warna Biru ke Merah. Sedangkan intensitas cahaya yang dihasilkan oleh tiap-tiap warna tidak bergantung kepada arus listrik yang diberikannya [4]. Sedangkan piranti OLED yang dapat menghasilan dua jenis pancaran warna bisa diperoleh dengan menggunakan satu lapisan bahan emitter yang mana warna Merah dan warna Hijau diperoleh dengan mengatur polaritas medan listrik yang diberikannya. Sedangkan intensitas cahaya yang dipancarkan dapat diubah dengan mengatur besarnya medan listrik tersebut [5]. Desain piranti ini menggunakan lapisan bahan emitter pyridine-phenylene atau thiopene-phenylene yang diapit oleh lapisan bahan emeraldine base dan bahan sulfonate dari polyaniline.

Dalam perkembangannya, sekarang ini telah dimungkinkan untuk membuat piranti OLED yang dapat menghasilkan tiga pancaran cahaya dengan warna Hijau, Biru dan Merah dalam satu piranti yang di-desainnya [6]. Struktur dari piranti ini lebih komplek dibandingkan dengan piranti OLED satu atau dua warna seperti yang di-skemakan pada Gambar 3. Proses pancaran warna yang dihasilkan tersebut pada prinsipnya sama seperti dalam struktur piranti OLED dengan satu bahan emitter. Namun dengan kombinasi berbagai bahan akan memungkinkan terjadinya proses rekombinasi yang komplek di dalam variasi bahan yang dipergunakan tersebut. Dengan struktur tersebut dimungkinkan untuk mendapatkan pancaran cahaya dari masing - masing warna dan juga dapat diperoleh cahaya sebagai hasil dari kombinasi ketiga warna yang ada. Ketebalan lapisan emitter cahaya Merah, Hijau dan Biru masing-masing adalah 65 nm. Sedangkan untuk lapisan yang lainnya ketebalan berkisar antara 10 nm - 65 nm. Dari desain piranti OLED tersebut diperoleh efisiensi kuantum untuk masing-masing warna sebesar: 1.6% (warna biru), 0.55% (warna hijau), dan 0.3% (warna merah).

Gambar 3. Skema daripada struktur piranti OLED Multi-Warna.

Keterangan :

Emitter Biru : a -NPD ( 4,4'-bis[N-(1-napthyl)-N-phenyl-amino] biphenyl )
Emitter Hijau : Alq3 ( tris (8-hydroxyquinoline aluminum) )
Emitter Merah : TPP:Alq3 ( 5,10,15,20-tetraphenyl-21H,23H-porphine didop ke bahan Alq3)
PTCDA : 3,4,9,10-perylenetetracarboxylic dianhydride
Mg:Ag : Magnesium (Mg) yang didop ke bahan perak (Ag)

Prospek Pengembangan

Piranti OLED multi-warna yang ada sekarang ini masih ada sedikit kekurangannya yaitu intensitas cahaya dengan warna tertentu yang dihasilkannya belum cukup kuat / terang, ini menjadi bahan pikiran para peneliti untuk dicari solusinya. Namun dengan adanya penelitian yang berkesinambungan dan dilakukan secara komprehensif seperti yang dilakukan di berbagai pusat riset di negara - negara maju maka dimungkinkan akan dapat diperoleh solusi dengan cepat. Faktor lain yang merupakan keuntungan dari desain piranti OLED adalah beaya operasional yang relatif rendah juga proses fabrikasi yang relatif sederhana jika akan dibuat untuk komoditi. Dengan demikian dapat diharapkan mengembangkan teknologi piranti LED yang tidak hanya dibuat dengan bahan-bahan semikonduktor seperti GaN, GaAs, dan sebagainya dengan teknik pembuatan seperti MOCVD atau CVD yang bisa dikatakan memerlukan beaya operasional yang tidak kecil. Dalam konteks pengembangannya di Indonesia, teknologi seperti OLED adalah cukup tepat mengingat realita pengembangan teknologi yang ada di Indonesia yaitu pengembangan teknologi yang disesuaikan dengan kemampuan budget yang terbatas dengan upaya memperoleh hasil yang optimal. Sehingga bentuk pengembangan teknologi alternatif seperti tersebut pada dasarnya dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk upaya untuk selalu mengejar ketertinggalan perkembagan teknologi yang ada agar tidak semakin jauh sehingga ketergantungan penggunaan suatu produk teknologi dari negara industri maju (yang memang diciptakan) dapat dikurangi.

Daftar Pustaka

  • J.I. Brauman dan P. Szuromi, Science, Vol. 273, 16 Agustus 1996, hal. 878.
  • J.C. Carter, I. Grizzi, S.K. Heeks, D.J. Lacey, S.G. Latham, P.G. May, O. Ruiz de Los Panos, K. Pichler, C.R. Towns, dan H.F. Wittmanns, Appl. Phys. Lett. 71(1), 1997, hal. 34 - 36.
  • E.I. Mal'tsev, M.A. Brusentseva, V.A. Kolesnikov, V.I. Berendyaev, B.V. Kotov, A.V. Vannikov, Appl. Phys. Lett. 71(24), 1997, hal. 3480 - 3482.
  • P.E. Burrows, S.R. Forrest, S.P. Sibley, M.E. Thompson, Appl. Phys. Lett. 69, (1996), hal. 2959 - 1961.
  • Y.Z. Wang, D.D. Gebler, D.K. Fu, T.M. Swager dan A.J. Epstein, Appl. Phys. Lett, 70(24), 1997, hal. 3215 - 3217.
  • Z. Shen, P.E. Burrows, V. Bulovic', S.R. Forrest, M.E. Thompson, Science, Vol. 276, 27 Juni 1997, hal. 2009 - 2011.
  • Oleh : Hariyadi
    Dept. of Physics
    University of Essex
    Colchester CO4 3SQ, England
    (Staf Pengajar & Peneliti di Universitas Ahmad Dahlan /UAD, Yogyakarta).


    © 1996-1998 ELEKTRO Online.
    All Rights Reserved.

    Amplifier 10 W

    10W Audio Amplifier Dengan Bass-boost

    Sebagaimana amplifier rangkaian ini juga menggunakan frekuensi untuk menggerakkan sejumlah Loudspeaker, besarnya frekuensi bass akan berkurang. Oleh karena itu perlu dipasang bass-boost control pada fedback loop amplifier, hal ini di lakukan untuk mengatasi menurunnya kualitas. Grafik bass dapat mencapai maksimum pada +16.4dB @50Hz.

    Catatan : Rangkaian ini dapat dihubungkan secara langsung pada CD player, tuner, dan tape recorder. Q3 dan Q4 harus di pasang dengan heatsink.

    Atur volume control pada posisi minimum dan R3 dengan nilai resistansi yang minimum pula. coba aktifkan rangkaian da atur R3 hingga terbaca arus sekitar 20 hingga 25mA. Tunggu selama 15 menit, hubungkan ground pada J1, P1, C2, C3dan C4. Hubungkan juga C9 pada output ground.


    Daftar Komponen :
    P1 : 22K Log Potemsiometer (Dual gang for stereo) C3, 4 : 470uF/25V
    P2 : 100K Log Potemsiometer (Dual gang for stereo) C6 : 47pF 63V ceramic ar polyester capasitor
    R2, 4, 8 : 820R 1/4W C7 : 10nF 63V polyester capasitor
    R1 : 4K7 1/4W C9 : 100nF 63V polyester capasitor
    R3 : 500R 1/2W D1 : 1N4148 75V 150mA Diode
    R5 : 82K 1/4W IC 1 : NE5532 Low noise Dual Op-amp
    R6, 7 : 47K 1/4W Q1 : BC547B 45V 100mA NPN Transitor
    R9 : 10R 1/2W Q2 : BC557B 45V 100mA PNP Transitor
    R10 : 0,22 4W(wirewound) Q3 : TIP42A 60V 6A PNP Transistor
    C1, 8 : 470nF 63V polyester capasitor Q4 : TIP41A 60V 6A NPN Transistor
    C2, 5 : 100uF/25V J1 : RCA audio input socket

    Daftar Komponen Powersupply :
    R1 : 1K5 1/4W
    elco : 4700uF/25v
    D : 100V 4A Diode bridge
    Led merah
    T : Centertap tranformer 2A 20V

    Minggu, Februari 01, 2009

    bio-DATA

    Nama : Evan Triardian
    Kelas : XII IA 3
    Absen : 15