Sabtu, Januari 02, 2016

Pemandian Kendedes



Gerbang masuk lokasi pemandian

Libur mau usai, libur mau usai, hore, hore, hore . . . . . . . . . (harus pake lantunan nada lagunya Tasya yang libur telah tiba). Libur mau usai kok hore? Ya iyalah, kalo lagi musim liburan itu artinya saya gak ada pemasukan untuk menyambung hidup (maklum, pelaku guru tidak tetap). Ya, musim liburan pergantian tahun udah sampe dipenghujung. Bentar lagi anak sekoah akan berkutat dengan buku, jadwal sekolah, jadwal les, dan kegiatan rutin lainnya kayak ngerjain PR disekolah, nyontek (kebiasaan deh), dan lain-lain.
Sebelum liburan ini bener-bener habis, saya mau mengisi dengan olahraga santai sambi bersenang-senang bersama sanak saudara. Olahraga tersebut adalah berenang. Untuk wilayah kecamatan Lawang-Singosari pastinya gak akan asing sama tempat yang namanya Pemandian Kendedes. Kolam renang umum yang terletak di kecamatan Singosari ini buka setiap hari mulai pagi sampai sore, soalnya jarang ada orang yang mau renang malem hari.

Peta lokasi pemandian kendedes (sumber: Google Maps)

Air yang diambil dari sumber memberikan kesegaran tiada tanding, belum lagi didukung suasana yang adem ayem tentrem karena lokasi yang berada di tengah pemukiman warga dan sawah. Kicauan burung saat pagi hari, desahan dedaunan yang ditiup angin, serta riuh teriakan anak kecil yang dengan riangnya bermain air menjadi nilai lebih lokasi ini. Pemandian Kendedes menyediakan 3 koam renang, yaitu kolam renang untuk anak-anak, kolam untuk dewasa, dan yang paling seru tuh kolam kecil yang dilengkapi dengan seluncuran. Intinya gak kalah sama wahana air lain dengan harga yang jauh lebih mahal deh. Dengan biaya tiket masuk yang cukup murah, kita udah bisa menikmati suasana yang kalo Demian bilang tu "Sempurna".


Patung Ken Dedes yang menjadi icon lokasi (sumber: halomalang.com)

Kalo gak salah, pemandian ini dikelola oleh pihak Lanud Abd. Saleh Malang. Jadi yang memiliki sanak keluarga TNI-AU yang dinas di Lanud Abd. Saleh bisa mengurus untuk freepass masuk ke pemandian ini. Pengunjung gak usah khawatir masalah kebersihan lokasi pemandiaan, karena ada petugas kebersihan yang senantiasa membersihkan lokasi setiap harinya. Untuk airnya juga rutin diganti 2 kali seminggu. Jadi lokasi ini pas banget deh buat liburan bersama keluarga atau temen, bisa juga kalo pengen melepas penat dari rutinitas sehari-hari.

Suasana kolam renang (sumber: malingmalang.blogspot.com)


Niatnya mau seneng-seneng malah nggendong (-.-")







Jumat, Januari 01, 2016

Tahun 2016


Tadi malam seluruh dunia merayakan pergantian tahun Masehi yang ke-2016. Detik-detik menjelang pukul 00.00 pada tanggal 01 Januari 2016, suara tiupan terompet yang merambat melalui udara dengan cepat rambat sebesar 340 m/s sudah mulai bersahutan. Kilatan cahaya kembang api yang merambat dengan cepat rambat 3 x 108 m/s tak mau kalah meramai dari suara dari terompet yang menggema. Senda gurau bersama teman, keluarga, atau kerabat dekat menjadi salah satu ‘bumbu’ yang terasa saat saat menikmati saat-saat pergantian tahun. Ada pula yang melihat pemandangan tersebut sambil membakar jagung, ayam atau rumah (#Eh). Ada yang juga yang menikmatinya sambil diam termenung (jomblo ya???), ada pula yang sambil menggendong anak (anaknya tetangga) dan lain sebagainya.




Beberapa pemandangan yang diperoleh saat pergantian tahun Masehi

Melihat pemandangan seperti gambar diatas emang seru abis. Tapi pernah gak mbayangin berapa puluh atau bahkan ratus ribu yang dikeluarkan ‘hanya’ untuk melihat pemandangan kayak gitu? Gak inget besok harus beli bensin buat ngantor, belum lagi kalo pasangan minta d anterin belanja pas weekend, popok anak abis juga bro . . . . . busyet dah, anak tetangga ngapain pake dibeliin popok segala?
Oke deh, ayo coba kita itung secara kasar aja, berapa duit yang harus kita keluarin cuma buat bikin ‘kenyang’ mata kita. Kira-kira harga kembang api yang isinya lima ledakan tu sepuluh ribu rupiah, abis dalam 20 detik. Tapi kan jelas gak mungkin kita cuma beli satu? Minimal 10 lah buat dipake rame-rame sama keluarga atau temen-temen. Dah keliatan kan berapa ratus ribu yang dibakar trus meledak didepan mata kita? Itu belum termasuk kalo tetangga manas-manasin pake kembang api yang lebih bagus ya.
Sebenernya kalo kita mau ngadain acara kayak gitu dengan planning yang mantep, kita bisa ngirit pengeluaran. Cara pertama, pas ada yang bakar kembang api dideket rumah, kita teriak aja ke tetangga: “bakar lagi yang lebih bagus yuk” atau “ambilin lagi yang gede didalem”, sapa tau tetangga sebelah ada yang ngrasa ‘panas’ trus dia bakar kembang api yang lebih bagus lagi, lumayan kan dah irit pengeluaran buat kenyangin mata. Cara kedua (lebih rasional nih), kita ajak keluarga atau kerabat buat nonton pesta kembang api yang diadain sama pemerintah kota atau pengelola taman bermain. Jelas kita gak perlu ngeluarin doku buat beli kembang api, tapi bisa kita pake buat beli makanan kayak jagung atau ayam. Bakar . . . . .





Murah, rame, dan kenyang. Yang penting bisa kumpul sama keluarga atau temen-temen.